Deretan Musisi Indonesia yang Mendunia

Deretan Musisi Indonesia yang Mendunia – Sangat membanggakan merupakan kedua kata yang bisa menggambarkan sepuluh musisi Indonesia di bawah ini. Karena, mereka mampu mengharumkan nama Indonesia melalui karya yang mereka ciptakan hingga mampu menembus pasar dunia. Siapa sajakah mereka? Ini dia:

1. Rich Brian

Deretan Musisi Indonesia yang Mendunia

Rich Brian merupakan rapper asal Indonesia yang berhasil masuk ke dalam jajaran Forbes 30 under 30 Asia 2018 untuk kategori Sports and Entertainment. Di usia yang masih muda, ia berhasil go international dengan masuk ke industri musik Amerika dan sukses berkolaborasi dengan DJ asal Amerika, Diplo dan Pharrell William. Di tahun 2017, Rich Brian sukses menyelenggarakan tour pertamanya di Amerika Serikat dengan tema ‘Come to My Party Tour’. sbobet88

2. NIKI

Penyanyi R&B asal Indonesia yang memiliki nama asli Nicole Zefanya ini satu label rekaman dengan Rich Brian, yaitu 88rising yang dikenal punya banyak anak muda berbakat di bidang musik. Cewek kelahiran 24 Januari 1999 ini berhasil menembus label rekaman Amerika Serikat tersebut pada tahun 2017 yang berarti saat itu usianya masih 18 tahun! Wah keren banget ya! Oh ya, belum lama ini NIKI baru aja merilis EP-nya yang berjudul ‘wanna take this downtown?’

3. Anggun C. Sasmi

Penyanyi yang saat ini berdomisili di Perancis ini memulai karirnya sejak tahun 1994. Anggun memiliki album Internasional pertamanya ‘Snow on the Sahara’ pada tahun 1997 di 33 Negara dan menjadi awal debut rekam jejak Internasional nya. Banyak penghargaan yang telah diraih oleh Anggun, di antaranya Anugerah Planet Muzik untuk kategori International Breakthrough Artist, dinobatkan sebagai Chevalier des Arts et Lettres dari pemerintah Perancis dan World’s Best Selling Indonesian Artist dari World Music Awards sebagai musisi Indonesia dengan penjualan album tertinggi di seluruh dunia.

4. Agnez Mo

Agnez pernah berduet dengan penyanyi Internasional seperti Keith Martin, Timbaland dan Chris Brown. Karya bermusiknya banyak menghasilkan prestasi membanggakan, seperti Best Asian Artist Indonesia dari Mnet Asia Music Awards (MAMA) 2017. Lalu lagunya yang berjudul Damn I Love You dinobatkan sebagai No#1 di MTV TRL America. Bahkan single Coke Bottle juga berhasil mendapatkan penghargaan Song of Summer MTV Iggy di tahun 2014. Baru-baru ini, Agnez berhasil masuk nominasi penghargaan iHeartRadio Music Awards untuk kategori Social Star Award.

5. Joey Alexander

Usia muda bukan menjadi penghalang bagi Joey Alexander untuk berkarya dan berprestasi. Di umurnya yang masih 14 tahun, ia meraih prestasinya dengan memenangkan Grand Prix di Master-Jam Festival pada tahun 2013 dan perform di acara berkelas Internasional yakni Montreal dan Newport Jazz Festival pada tahun 2015. Namanya bahkan pernah masuk di dalam urutan Billboard 200 charts. Hingga prestasi yang gak akan terlupakan ialah saat Joey mendapatkan nominasi di ajang Grammy Awards untuk kategori Best Instrumental Jazz Album (My Favorite Things) dan Best Jazz Solo Improvisation (Giant Steps) di tahun 2016 serta Best Improved Jazz Solo (Countdown) di tahun 2017.

6. Mocca

Deretan Musisi Indonesia yang Mendunia

Menempuh jalur independen tak menjadi penghalang bagi Mocca untuk menembus pasar Internasional. Beberapa negara yang pernah disambangi Mocca dalam pagelaran tour-nya antara lain Singapura, Malaysia, Korea Selatan dan Jepang. Bahkan, lagu-lagu Mocca dijadikan soundtrack film dan jingle iklan di Jepang lho! Mocca juga pernah diundang di sebuah acara TV Live di Korea Selatan. Dari sanalah, Mocca semakin dikenal luas di Negara Ginseng tersebut.

7. The S.I.G.I.T

Setelah merilis album pertama yang berjudul Visible Idea of Perfection, band asal Bandung yang terbentuk sejak tahun 2002 ini sukses menyelenggarakan tour pertama Internasional nya di Australia. Selain itu, di tahun 2009 The S.I.G.I.T juga pernah perform di event SXSW di Amerika Serikat, Macau, Singapura dan Hong Kong. Gak hanya itu, The S.I.G.I.T juga pernah tampil di San Fransisco dan berkolaborasi dengan Lords of Altamont, band asal Los Angeles. The S.I.G.I.T sendiri akronim dari The Super Insurgent Group of Intemperance Talent.

8. White Shoes and The Couples Company

Band yang mengusung tema musik retro ala tahun 70-an ini berhasil menjalin kerjasama dengan Minty Fresh Record, label musik di Chicago, Amerika Serikat. Dari kerjasama ini, WSATCC berhasil merilis album yang didistribusikan ke berbagai Negara seperti Amerika Serikat, Meksiko, Kanada, Australia dan Jepang. Lalu di tahun 2008, WSATCC berkesempatan manggung di Amerika Serikat dalam event CMJ Music Marathon dan SXSW Music Festival hingga di tahun 2012 WSATCC mengadakan tour Eropa di Negara Perancis dan Belanda.

9. Sore

Band asal Jakarta dengan keunikan seluruh personel nya memainkan alat musik dengan tangan kiri ini juga dikenal di Negara tetangga, yakni Malaysia. Band yang telah menelurkan dua album ini bahkan dinobatkan oleh Majalah TIME Asia ke dalam daftar ‘Lima Band Asia yang Albumnya Layak Dibeli’.

10. Sandy Sondoro

Sandhy Sandoro atau Sandhy Soendhoro memang adalah penyanyi yang lahir di Jakarta, Indonesia. Akan tetapi, ia lebih dikenal semenjak memenangkan Kontes Internasional dari Young Pop Singer di New Wave, Jurmala, Latvia tahun 2009 lalu. Berbeda dengan para musisi Indonesia yang mendunia lainnya yang mengawali karir dari panggung ke panggung, Sandhy Sandoro mengawali karir dari mengamen di Jerman untuk membantu biaya hidupnya. Dikarenakan ketertarikan publik, ia selanjutnya mulai bernyanyi di bar, metro dan juga stasiun. Tidak hanya di Indonesia, nama Sandhy Sandoropun juga udah akrab di telinga masyarakat Berlin atau Jerman dan jadi salah satu dari sekian penyanyi Indonesia yang mendunia yang dimulai dari mengamen.

11. Bottlesmoker

Bottlesmoker pun menjadi salah satu musisi Indonesia yang mendunia berkat karyanya. Band yang beranggotakan 2 orang yang berasal dari Bandung ini tidak mengkomersilkan karya-karyanya karena bisa di-download gratis di internet. Akan tetapi hebatnya, sekarang mereka udah digandeng oleh beberapa net label di Amerika Serikat dan Eropa. Panggung jajakannya pun bukan nasional aja, tapi udah menjelajah ke Malaysia, Brunei Darussalam, Cina, Singapura, Filipina, Vietnam dan Thailand.

12. Dira Sugandi

Lahir dari keluarga penyanyi, Dira Sugandi mengawali karirnya dengan mengambil jurusan Vocal Performance di Jurusan Musik Universitas Pelita Harapan. Sesudah lulus, ia berhasil berkolaborasi dan berkolaborasi dengan berbagai musisi Indonesia sampai musisi internasional: Incognito, Keith Martin, Yellow Jacket dan Jason Mraz sampai tenor Italia, Andrea Bocelli.

Pada tahun 2009, Dira mendapatkan gelar Indonesian Young Jazz Talent Award di Java Jazz Festival Jakarta. Untuk album-albumnya sendiri juga tidak cuma rilis di Indonesia, tapi juga di Inggris dan Jepang, lho!

Itu dia beberapa musisi Indonesia yang mendunia. Mereka dapat membuktikan kepada kita bahwa umur, gender ataupun latar belakang lainnya bukanlah alasan dan penghalang untuk berkarya dan berprestasi, bahkan terhadap hal yang dianggap sulit sekalipun.

Musik Jazz di Indonesia

Musik Jazz di Indonesia – Pertumbuhan musik jazz di Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Masuknya musik ini di Indonesia nggak bisa dilepaskan dari keberadaan orang Eropa. Merekalah yang mengenalkan gaya musik baru ini lewat piringan hitam. Alfred D. Ticoalu dalam tulisannya “Irama Jazz dan Peranakan Tionghoa” menyebutkan jika The American Jazz Band adalah band jazz pertama yang datang ke Batavia pada 1919.

Musik Jazz pun mengalami masa populer di tahun 1950-an. Di Surabaya ada grup Chen Brothers yang dibentuk oleh Teddy Chen. Formasi band ini adalah Tedy sebagai pemain klarinet, Nico pada drum, bass oleh Joppie dan Bubi pada piano. Band ini juga punya additional player seperti Jack Lemmers yang dikenal dengan Jack Lesmana dan merupakan ayah dari Indra Lesmana. slot88

Musik Jazz di Indonesia

Musik jazz Indonesia semakin berkembang di era 1960-an dengan adanya televisi. Jack Lemmers bersama Jopie Item mengisi pertunjukan musik jazz di TVRI di era tersebut. Semenjak saat itulah jazz makin dikenal luas berkat adanya saluran televisi. Utamanya TVRI yang melakukan rekaman acara jazz di Selebriti Studio, Kebayoran. Kata Bens Leo dalam wawancaranya dengan Historia.

Masa Emas Musik Jazz Indonesia: 1980-an dan 1990-an

Dekade 1980-an hingga 1990-an disebut sebagai era emas perkembangan musik jazz Indonesia. Dalam tulisan Adrian Rahmat Purwanto “Becoming A Jazz Musician” tahun 1970 hingga 1980-an adalah era kemunculan musisi jazz baru bermunculan. Sebut saja Ireng Maulana Elfa Secoria dan Benny Likumahuwa (ayah Berry Likumahuwa).

Pada dekade berikutnya, yakni 1980-an muncul nama grup band jazz yang jadi idola remaja saat itu. Indra Lesmana dan kawan-kawannya membentuk band jazz bernama Krakatau. Lalu ada Dwiki Darmawan dan Gilang Ramadan. Kemunculan mereka juga didukung adanya sekolah musik seperti Institute Musik Indonesia dan Sekolah Musik Indonesia yang disebut sebagai pencetak musisi jazz ternama di kemudian hari.

Masuk dekade 1990-an jazz semakin semarak dengan berbagai musisi baru dan kawakan. Ada nama Fariz RM dengan hits Sakura, Indra Lesmana, Berry Likumahuwa, Dira Sugandi, hingga Syaharani. Mereka seperti membawa angin segar bagi perkembangan musik jazz di Indonesia.

Musisi Jazz Masa Kini

Bagaimanakah dengan musik jazz saat ini? Dapat dikatakan perkembangan musik jazz saat ini sangat beragam. Hal tersebut terutama dengan adanya perkembangan teknologi. Sehingga para musisi dapat berimprovisasi sekaligus berkesperimen dengan hal baru. Selain itu, juga terjadi pergeseran selera musik di kalangan anak muda tanah air.

Bila sebelumnya anak muda lebih menyukai musik bergenre hip-hop, rock, dan musik dance kini jazz juga menjadi satu alternatif baru. Musisi jazz baru di tanah air ini mencoba meramu musik dengan beragam aliran jazz, seperti fussion jazz yang banyak dimainkan. Beberapa nama-nama yang menjadi idola adalah Kunto Aji, Raisa, dan Tulus. Ada pula nama Rio Sidik dan Tesla Manaf yang mendunia.

Festival Jazz dan Kebangkitan Musik Jazz di Indonesia

Musik Jazz di Indonesia

Menurut seorang wartawan musik senior, Bens Leo mengutip dari Historia saat ini ada lebih dari 60 titik festival jazz di Indonesia. Mengapa hal ini bisa begitu menjamur? Lebih jauh Bens menjelaskan kalau musisi jazz itu paling nggak bikin pusing soal bayaran mereka. Musisi tersebut memiliki toleransi dan kegiatan berkesenian yang bagus.

Di Indonesia, salah satu festival musik jazz paling megah dan bergengsi adalah Java Jazz. Acara ini bahkan digelar tiap tahun. Kerennya lagi, Java Jazz masuk dalam kalender jazz internasional. Digagas oleh Peter Ghonta, acara musik yang sudah berjalan hingga 13 tahun ini awalnya terinspirasi North Sea Jazz Festival di Den Haag Belanda. Bahkan saat membuat Java Jazz, Peter sempat berkomunikasi dan berkonsultasi dengan penyelenggara di sana.

Selain Peter Gontha, ada nama Ireng Maulana yang mencoba membuat festival musik jazz di Indonesia. Acara tersebut bertajuk Jakarta International Jazz Festival atau akrab disebut JakJazz. Langkah yang dilakukan Ireng Maulana ini pun cukup mulus. Mengingat dia bekerjasama dengan kedutaan besar yang ada di tanah air. Sehingga prosedur mendatangkan musisi jazz kelas dunia.

Jazz nggak melulu soal penampilan elegan dan berkelas. Pendapat inilah yang coba dipatahkan oleh Djaduk Ferianto. Jika sebelumnya Jazz ditampilkan di gedung pertunjukan kini bisa ditampilkan di luar ruangan (outdoor). Sebut saja seperti festival jazz berajuk Ngayogjazz yang digelar di kampung Jogjakarta atau Jazz Gunung. Kedua acara musik ini mencoba menghadirkan suasana yang lebih membumi dalam perkembangan musik jazz di Indonesia.

Bahkan sekarang pun muncul pula konsep baru yakni jazz tour. Keunikannya adalah, acara ini merupakan gigs dengan scope yang lebih kecil dan menggunakan kendaraan terbuka. Hal tersebut bisa dilihat contohnya adalah gelaran Stage Bus Jazz Tour 2018 yang digelar oleh MLD Spot. Tentu dengan acara-acara seperti ini meskipun dalam ruang lingkup yang nggak begitu besar, tapi bisa membuat musik jazz selalu hidup dalam masyarakat.

Aliran-aliran dalam musik Jazz :

Lantas sejak kelahiran jazz sampai saat ini, ada aliran apa saja? Penasaran? Yuk kita simak bersama di bawah ini.

1. Ragtime.

Musik Jazz di Indonesia

Aliran musik jazz ini tidak bisa dilepaskan dari pianis Tommy Turpin yang menulis Harlem Rag di tahun 1892. Ciri khas dari aliran ragtime ini adalah tidak adanya aura blues ataupun improvisasi. Antara kurun waktu 1897-1918, ragtime mengalami masa kejayaan. Buat kamu yang penasaran sama ragtime, bisa menikmatinya melalui karya musisi Scott Joplin.

2. Dixieland.

Dixieland, atau dikenal juga dengan istilah early jazz (jazz awal) dan Jazz New Orleans ini diperkenalkan oleh band New Orleans di tahun 1910. Aliran ini kemudian berkembang ke kota Chicago dan New York.

Ciri khas dari aliran dixieland ini adalah improvisasi kolektif dan permainannya yang emosional. Aliran musik ini berkembang luas antara tahun 1940-1950. Aliran musik ini bisa kamu nikmati melalui sejumlah karya dari musisi Eddie Condon, Bud Freeman, dan Jimmy McPartland.

3. Swing.

Nah, kalau dalam aliran musik swing yang mulai berkembang di awal tahun 1920-an ini punya ciri alat musik tiup yang dominan dan improvisasi melodi. Sehingga di tahun 1935, swing menjadi aliran musik tersendiri.

Aliran jazz swing ini dikenal luas pada akhir tahun 1930 hingga awal tahun 1940-an. Namun sempat meredup pada masa PD II meletus. Aliran jazz swing ini bisa kamu nikmati melalui karya musisi Duke Ellington, Frank Sinatra, Benny Goodman, dan Ella Fitzgerald.

4. Kansas City Jazz.

Kalau aliran jazz ini mulai dikenal luas pada tahun 1930-an. Berawal dari Kota Kansas di Amerika Serikat, aliran ini terus berkembang hingga memengaruhi dan menjadi kiblat musik jazz modern. Ciri khas dari aliran ini adalah sangat soulfull dan blues, di mana hal ini tidak terlepas dari kelahiran aliran ini pasa masa The Great Depression sekitar tahun 1930-an. Aliran musik ini bisa kamu nikmati dari sejumlah karya musisi jazz seperti Charlie Parker.

Alat-alat Musik Indonesia yang Mendunia

Alat-alat Musik Indonesia yang Mendunia – Khazanah musik tradisional beragam dan tersebar di seluruh provinsi Indonesia. Kehadirannya bukan hanya dinikmati masyarakat daerah asalnya, maupun masyarakat Indonesia saja, melainkan telah pula melanglang buana hingga ke mancanegara.

1. Angklung

Alat musik tradisional Angklung berasal dari Jawa Barat. Angklung dibuat dari bilah-bilah bambu yang disusun sedemikian rupa, sehingga ketika digetarkan atau digoyangkan menghasilkan bunyi yang begitu merdu dan khas. Angklung harus dimainkan banyak orang untuk dapat menghasilkan nada yang indah, karena satu angklung mewakili satu tangga nada. http://www.shortqtsyndrome.org/

Alat-alat Musik Indonesia yang Mendunia

Tidak hanya diminati warga negara Indonesia, Angklung telah membuat banyak turis asing jatuh cinta karena keunikan dan keindahan suaranya. Banyak dari mereka yang datang ke Indonesia dan mencoba mempelajari alat tradisional angklung. Tidak heran kalau UNESCO mengakui angklung sebagai Warisan Budaya Dunia dalam daftar Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Pada 2011, alat musik angklung kembali mencetak prestasi di kancah internasional. Guiness Book of World Record telah mencatat rekor dunia dari keharmonisan alat musik angklung. Prestasi dunia ini melibatkan kurang lebih lima ribu partisipan dari berbagai bangsa di dunia yang memainkan angklung bersama di Washington, Amerika Serikat. Mereka membawakan lagu We Are The World oleh Michael Jackson. Keberhasilan tersebut digawangi oleh seorang maestro angklung bernama Daeng Udjo dari Sanggar Seni Saung Mang Udjo di Bandung.

Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan dengan tangan. Setelah digoyang makan bunyi akan keluar yang  disebabkan oleh benturan badan pipa bambu. Bunyi bergetar tersebut menghasilkan susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.

Meskipun berasal dari Jawa Barat tetapi ada banyak jenis angklung di Indoneisa, seperti Angklung Bali, Angklung Banyuwangi, Angklung Gubrag dan lain-lain.

2. Gamelan

Gamelan merupakan gabungan alat musik yang menonjolkan gambang, metalofon, gendang, dan gong. Irama musik dari gamelan lembut dan khas. Sama seperti alat musik angklung, gamelan juga harus dimainkan bersama dalam sebuah komposisi musik. Kebersamaan dalam bermain merupakan cerminan dari keselarasan, keharmonisan, dan kerja sama.

Hebatnya, beberapa negara di dunia memasukkan gamelan Indonesia di kurikulum pendidikannya. Universitas top dunia menjadikan gamelan sebagai mata kuliah yang wajib diikuti mahasiswanya, sebut saja UCLA, University of Minesota dan Universitasl Michigan di Amerika Serikat. Kemudian di Inggris ada Cambridge University dan University of Manchester, dan masih banyak lagi. Di Singapura, gamelan dijadikan mata pelajaran di sekolah setingkat SD-SMP-SMA.

Karena kepopuleran gamelan, pemerintah berencana untuk mengajukan gamelan sebagai warisan budaya dunia ke PBB dan UNESCO.

Gamelan, jenis alat musik ini  berasal dari Jawa Tengah. Cara memainkan gamelan yaitu dengan dipukul dengan alat pemukul. Gamelan terdiri dari himpunan alat musik seperti Kendang, Bonang Barung, Bonang Penerus, Demung, Saron, Rebab. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa, “gamel” yang berarti memukul atau menabuh, diikuti akhiran “an” yang menjadikannya kata benda.

Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk himpunan alat musik

3. Sasando

Sasando, alat musik dawai yang dimainkan dengan cara dipetik, menghasilkan instrumen musik yang indah dan romantis. Sasando berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Sasando memiliki bentuk yang terbilang unik menyerupai kerang dengan bambu di tengahnya. Sasando mengeluarkan suara yang mirip dengan gitar, biola, kecapi, harpa, dan alat musik berdawai lainnya. Sasando pun diusulkan agar mendapat penghargaan di UNESCO.

Alat musik sasando pernah dibawakan Djitron Pah asal Indonesia dalam ajang Asia’s Got Talent di 2015, hingga akhirnya dentingan merdu sasando tersebut memawa Djitron dan keluarganya keliling dunia. Djitron telah menjelajahi tiga benua, perlahan dia memperkenalkan alat musik tradisional Indonesia di kancah dunia. Djitron telah membawa sasandonya ke Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Belanda, Italia, Finlandia, Jerman, hingga Taiwan.

4. Tifa

Tifa berasal dari Indonesia bagian Timur, tepatnya Papua dan Maluku. Tifa terbuat dari kayu, berbentuk tabung, dan dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik yang satu ini biasa dimainkan saat upacara adat dan pertunjukan musik, serta tarian tradisional. Tifa merupakan jenis alat musik dengan satu suara, sehingga tifa dapat menjadi suara utama dan pengatur irama saat dimainkan bersama alat musik lainnya.

Alat-alat Musik Indonesia yang Mendunia

Alat musik tifa di Papua dan Maluku memiliki bentuk yang berbeda. Di Papua, bagian tengah tifa lebih melengkung dan memiliki pegangan pada bagian tengah. Tifa di Maluku berbentuk tabung dan tidak memiliki pegangan. Tida terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain yaitu Jekir, Potong, Dasar, dan Bas. Pembagian jenis tifa tersebut dibedakan dari warna suara, sehingga saat dimainkan bersama, jenis-jenis tifa tersebut harus disesuaikan dengan warna suara dan fungsi masing-masing.

5. Kolintang

Kolintang atau kulintang merupakan alat musik yang berasal dari Sulawesi Utara. Kolintang terbuat dari kayu yang disusun dan dimainkan dengan cara dipukul. Kolintang terkenal luas di masyarakat Minahasa dan kerap kali digunakan untuk upacara adat, pertunjukan musik, hingga pertunjukan tari.

Kolintang sudah ada sejak zaman dahulu, digunakan masyarakat untuk mengiringi upacara ritual adat yang berhubungan dengan penghormatan roh leluhur.

Saat ini, fungsi alat musik kolintang beralih menjadi lebih kreatif. Kolintang dimainkan untuk pengiring tari, lagu, maupun orkestra. Dalam pertunjukan, biasanya semua jenis musik kolintang seperti loway, cella, karua, karua rua, uner, uner rua, katelu, ina esa, ina rua, dan ina taweng, digabungkan dengan formasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan nada yang pas dan seirama.

6. Serune Kale

Serune Kalee merupakan alat musik tradisional dari Aceh. Alat musik ini telah lama berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh. Musik ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat.

Biasanya alat musik ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan.

Saat tahun 2013 di mana Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjabat sebagai presiden datang dan disambut dengan permainan alat musik Serune Kale. 

Bahan dasar dari Serune Kale ini berupa kayu, kuningan dan tembaga. Bentuk alat musik ini hampir menyerupai seruling bambu. Warna dasarnya hitam yang fungsi sebagai pemanis atau penghias musik tradisional Aceh.

7. Slenthem

Slenthem merupakan salah satu alat musik berasal yang dari Jawa Tengah. Cara memainkannya sama seperti gong yautu dengan cara dipukul dengan alat pukul.

Slenthem termasuk dari salah satu instrumen gamelan.

Seperti halnya pada instrumen lain dalam satu set gamelan, slenthem tentunya memiliki versi slendro dan versi pelog. Wilahan Slenthem Pelog umumnya memiliki rentang nada C hingga B, sedangkan slenthem slendro memiliki rentang nada C, D, E, G, A, C’.